Perkembangan Kaligrafi dari Masa Kemasa Sejak Zaman Pra Islam
Perkembangan Kaligrafi - Layaknya makhluk hidup, entah manusia, hewan serta tumbuhan, semua itu tentunya mengalami perkembangan. Begitupun juga dengan kaligrafi selama perjalanan hidupnya mengalami perkembangan.
Kaligrafi atau khat adalah kecantikan rasa, penasehat pikiran, senjata pikiran serta penyimpan rahasia berbagai masalah kehidupan. Khat itu ibarat roh dalam diri manusia menurut beberapa ulama.
Namun yang paling menarik dari semua itu bahwasanya membaca dan menulis adalah suatu perintah yang termuat dalam wahyu pertama yang diterima nabi Muhammad SAW, di gua Hira, yaitu surah Al alaq ayat 1-5.
Bangsa Arab adalah bangsa yang terkenal dengan tokoh sastra yang karyanya mendunia, namun dalam urusan tulis menulis bangsa Arab tertinggal jauh dengan negara yang sudah mencapai tingkatan tulisan yang sangat prestisius.
Misalkan Negara Mesir terkenal dengan tulisan Hierogliph, Bangsa Indian dengan tulisan Azteca, Bangsa India dengan tulisan Devanagari, Bangsa Jepang dengan Aksara Kaminomoji dan Bangsa Assyria dengan tulisan Fonogram atau tulisan Paku.
Baca Juga : Mengenal Definisi Kaligrafi
Perkembangan Kaligrafi
Dibawah ini adalah ulasan mengenai perkembangan kaligrafi yang dimulai dari masa pra Islam hingga ke Indonesia, lebih jelasnya simak tulisan dibawah ini.
1. Masa Pra Islam
Kaligrafi pada zaman pra islam hanya sebatas tulisan tulisan yang sederhana dan sampai pada makna yang simbolis. Seperti ketika terdapat suatu lukisan yang bergambar batu, sudah jelas arti dari pada lukisan tersebut adalah batu, tidak ada makna lainya.
Berbeda dengan gambar yang ada pada masa sekarang, misal terdapat sebuah lukisan atau tulisan berbentuk bulan, orang - orang tidak hanya memaknai itu hanya sebuah lukisan bulan semata.
Namun memiliki makna lain seperti bulan itu bermakna malam hari maupun filosofis lain sesuai apa diharapkan oleh orang yang menciptakannya. Sehingga pada masa ra islam belum terlalu mengenal tulisan hanya sebatas gambar sederhana.
2. Masa Nabi Muhammad SAW
Pada masa Rasulullah Saw, Masyarakat arab lebih sedikit mengenal tulisan yang sangat sederhana, menggunakan model tulisan kaidah Kufi klasik dan belum begitu mengenal tanda baca seperti titik, koma, ataupun yang lainya.
Berbeda dengan masa sekarang yang sudah dilengkapi dengan tanda baca maupun tanda pada huruf sehingga memudahkan kita untuk mempelajari dan membacanya.
3. Masa Dinasti Umayyah
Kaligrafi atau tulisan pada masa Dinasti Umayyah sudah mulai mengenal "Nuktoh" atau titik dan juga "Syakal" maksudnya baris, sehingga lebih mudah untuk dibaca dan dimengerti oleh masyarakat sana pada waktu itu.
Gaya penulisan yang dipakai pun sudah berbeda tidak lagi menggunakan khat Kufi, melainkan ada beberapa gaya penulisan yang muncul pada masa itu seperti Mudawwar (bundar), mutsallats (segitiga), dan tim (kembar).
Berawal dari tiga gaya penulisan tersebut akhirnya bermunculan gaya tulisan baru seperti mil (miring), masyq (membesar), naskh (inskriptif) dan kufi.
Namun dari beberapa model atau gaya yang ada yang paling sering digunakan pada masa itu adalah gaya naskh dan kufi.
Ada salah seorang tokoh yang terkenal yang berhasil mengembangkan tulisan kursif menjadi empat model yaitu model Thumar, Jalil, Nisf,Tsulus.
Keempat tulisan tersebut saling melengkapi antara satu gaya dengan gaya lainya, sehingga akan terlihat lebih sempurna. Adapun orang yang berhasil membuat keempat tulisan tersebut adalah Qutbah Al-Muharrir.
4. Masa Dinasti Abbasiyah
Kaligrafi pada masa ini, yang jelas lebih berkembang daripada masa sebelumnya, hal ini terbukti dengan bermunculannya para pakar kaligrafi dengan berbagai karya karyanya yang memberikan kontribusi untuk mengembangkan tulisan tulisan yang baru.
Adapun Kaligrafer yang sangat berpengaruh pada masa itu adalah Ibnu Muqlah, karya karyanya berpengaruh pada perkembangan Kaligrafi kursif.
Dengan penemuannya yang sangat spektakuler tentang rumus rumus Geometrik Kaligrafi yang dibagi kedalam tiga unsur kesatuan baku dalam pembuatan huruf yaitu, titik, huruf alif serta lingkaran.
Menurutnya sebuah tulisan harus dibuat berdasarkan ketentuan ini, dan semua ini disebut dengan Al khat Al mansub (tulisan yang berstandar).
5. Perkembangan di Belahan Barat Islam
Berpindah ke lain kawasan, selain di belahan timur islam bersebelahan dengan negara Libya termasuk Turki, ada juga belahan barat islam yang terdiri dari seluruh negeri Arab serta timur Mesir yaitu Andalusia (spanyol Islam).
Di kawasan ini bermunculan gaya gaya kaligrafi yang berbeda. Gaya kaligrafi yang berkembang pada wilayah itu yang dominan adalah gaya Kufi Maghribi yang berbeda dari gaya tulisan di Baghdad (Irak).
Namun gaya penulisan ini yang dikemukakan oleh Ibnu Muqlah tidak sepenuhnya diterima, sehingga hanya bersifat konservatif.
Sementara di bagian timur atau masyriq setelah runtuhnya Daulah Abbasiyah oleh tentara Mongol yang di pimpin oleh Jengis Khan dan putranya Hulagu Khan, Kaligrafi dapat berkembang lagi.
Kurang dari setengah abad, Oleh Hasan cucu dari Hulagu Khan yang telah masuk Islam, sehingga kesenian islam kembali di bangun.
6. Perkembangan Kaligrafi di Indonesia
Perkembangan kaligrafi di Indonesia terbilang sangat baik, berawal dari masuknya Islam di Indonesia pada abad ke tujuh.
Menurut teori Gujarat yang dibuktikan dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun, yang mana pada batu nisan Fatimah tulisanya menggunakan kaligrafi model kufi.
Lalu kemudian pada abad ke ke 18 sampai 20 kaligrafi dijadikan sebagai kegiatan kreasi seniman Indonesia yang diwujudkan dalam berbagai media seperti kayu, kaca, logam serta media lainya.
Seiring berkembanya waktu kaligrafi terus berkembang dan menjadi sebuah karya seni rupa yang banyak diminati oleh orang orang akan keindahanya dan dijadikan perlombaan tingkat Nasional yang di awali pada MTQ Nasional.
Demikian Ulasan kami mengenai Perkembangan Kaligrafi dari masa kemasa, semoga bisa menjadikan manfaat, Terima kasih.
Baca Juga: Sejarah Kaligrafi di Dunia
Nice share gan
ReplyDelete