BLANTERWISDOM101

Mengenal Sejarah Lahirnya Kaligrafi di Indonesia

12/02/2019
Kaligrafi Indonesia
Makam Pembawa Kaligrafi Pertama Ke Indonesia, Sultan MalikAs-Shalih
Sejarah Kaligrafi - Membahas sejarah kaligrafi di Indonesia pastinya tidak lepas dari awal mula masuknya Islam di daratan nusantara. Mungkin, ketika mendengarkan kata kata kaligrafi pikiran kita selalu mengarah pada Islam.

Hal itu terjadi karena sejauh ini yang kita ketahui kaligrafi itu adalah sebuah seni tulisan indah dari bahasa Arab dan bahasa Arab erat hubungannya dengan agama Islam.

Padahal kalau kita kaji lebih dalam lagi, definisi kaligrafi yang sebenarnya adalah sebuah kesenian tulisan entah itu bahasa Arab maupun Indonesia selagi itu dituliskan dengan indah atau bagus.

Baik kaligrafi tersebut bisa di baca atau tidak sekalipun tetap namanya adalah kaligrafi. Anda bisa baca pada artikel Definisi kaligrafi terlengkap dan Terperinci, untuk penjelasan lebih lengkapnya.

Sebenarnya ada tiga teori kuat tentang masuknya Islam di Indonesia, teori tersebut sudah didasari dengan berbagai bukti yang telah diuji keasliannya. Di antaranya ada Teori Makkah, Teori Gujarat serta teori Persia.

Namun kali ini saya hanya akan membahas sejarah kaligrafi di Indonesia melalui teori Gujarat, untuk teori yang lain mungkin lain waktu, jika data datanya sudah lengkap dan sumbernya jelas.

Sejarah Lahirya Kaligrafi di Indonesia

Sesuai dengan teori Gujarat Islam masuk di Indonesia sekitar abad ke 7 Hijriyah atau abad ke 13 Masehi.

Teori ini dibuktikan dengan ditemukannya makam Sultan Malik al Saleh di Pasai, Aceh dan Makam salah satu Wali Songo, Maulana Malik Ibrahim Di Gresik, Jawa Timur.

Menurut seorang Ilmuan ahli Arkeologi yang bernama J.P Moquetta menyebut, bahwasanya batu nisan dan tulisan kaligafi yang berada di kedua makam bersejarh itu sama dengan yang ada di Gujarat.

Gujarat adalah sebuah tempat atau kota yang berada di Negara India bagian barat, yang berdekatan langsung dengan laut Arab.

Melihat dari hal tersebut akhirnya dai menyimpulkan batu nisan dari kedua makam tersebut di impor atau di beli dari Gujarat atau dibuat oleh orang Gujarat ataupun oleh orang Indonesia yang belajar kaligrafi khas Gujarat.

Ada juga alasan lain yang sama kuatnya yaitu karena kesamaan mazhab yang dianut oleh orang Indonesia dan Gujarat, yaitu bermadzhab Syafi'i.

Ada juga pendapat lain yang mengatakan sebenarnya kaligrafi adalah salah satu kesenian islam yang pertama kali ditemukan di Indonesia.

Ungkapan ini dikuatkan dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian Arkeolog Kaligrafi Islam Prof. Dr. Hasan Muarif Ambary, yang menyatakan bahwa kaligrafi kufi yang ditemukan pada makam Fatimah Binti Maimun di Gresik pada abad ke 11.

Bahkan saat kedatangan nya ke Asia tenggara dan Nusantara, selain dijadikan sebagai tulisan batu nisan, kaligrafi (tulisan arab) juga banyak digunakan untuk menulis materi materi pelajaran, undangan, tulisan pribadi, surat perjanjian, uang logam.

Namun yang digunakan atau diistilahkan menggunakan bahasa Arab melayu dan Arab Jawa (Arab Pegon).


Perkembangan Kaligrafi di Indonesia

Pada abad ke 18 sampai ke abad 20 Kaligrafi dijadikan kreasi masyarakat Indonesia dengan berbagai macam media, baik berupa kayu, kaca, kanvas, maupun kertas. Bahkan para ulama sempat menulis ulang mushaf Al Qur'an yang sudah kuno.

Namun tidak semua santri bisa melakukanya karena pada waktu itu masih sangat sedikit sekali yang bisa menulis khat dengan baik lantaran sedikit sekali orang yang mumpuni untuk menjadi guru di bidang itu.

Ada beberapa buku pada waktu itu yang bisa dijadikan rujukan untuk belajar kaligrafi, seperti buku karangan Muhammad Abdul Razzaq yang berjudul "Tulisan Indah"

Kemudian buku karangan Drs. Abdul Karim Husein yang berjudul "Khat seni kaligrafi" tahun 1971.

Perlu diketahui, mereka berdua adalah yang pertama kali menciptakan buku buku mengenai khat atau kaligrafi di Nusantara.

Dalam perkembangan selanjutnya Kaligrafi semakin membaik, tidak hanya sebatas tulisan yang indah dan berkaidah, malaikat dilarikan ke metode lukis.

sehingga hasilnya lebih cenderung cerah dengan berbagai campuran warna alami serta termasuk dalam konteks kesenirupaan atau visual art.

Kaligrafi bernuansa lukis ini awal muncul sekitar tahun 1979 dalam ruang lingkup pameran kaligrafi Nasional yang diadakan bersamaan dengan acara MTQ Nasional ke XI di kota Semarang, lalu disusul pameran pada saat Muktamar Media Massa Islam seDunia tahun 1980 di Balai Sidang Jakarta.

Salah satu bukti perkembangan kaligrafi di indonesia adalah dengan dilombakan menulis kaligrafi setiap ada acara MTQ dengan di sayembara.

Awalnya hanya diadakan di kota kota besar, tetapi saat ini sudah menyebar ke seluruh Nusantara seperti apa yang kita tahu sekarang.

Di zaman sekarang ini mungkin kita mau belajar kaligrafi tidak susah seperti pada zaman dahulu, kita bisa belajar kepada para ahli atau senior seniman kaligrafi atau lebih simpelnya bisa melihat tutorial di youtube.

Demikian apa yang bisa saya tulisan pada kesempatan kali ini mengenai sejarah kaligrafi di Indonesia, semoga yang sedikit dan jauh dari kata sempurna ini, bisa bermanfaat dan mampu mengobati rasa penasaran anda mengenai Sejarah Kaligrafi di Indonesia.

Share This :

0 komentar