Ibnu Muqlah - Banyak tokoh kaligrafi dunia yang sangat berperan dalam perkembangan ilmu kaligrafi, salah satunya adalah Ibnu Muqlah. Namanya mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian kalangan kaligrafer senior.
Beliau memiliki banyak jasa dalam dunia kaligrafi,sehingga kita sebagai penerus nya bisa mempelajari kaligrafi dengan lebih mudah, mengikuti apa yang telah diciptakan oleh beliau atau yang telah beliau kembangkan, dalam bidang seni yang satu ini.
Sebenarnya pada artikel 6 tokoh kaligrafi dunia, saya juga pernah membahas sedikit mengenai riwayat hidup beliau, Namun hanya bagian umumnya saja, yang saya pikir belum cukup untuk menghilangkan rasa penasaran bagi anda.
Sebenarnya Ibnu Muqlah adalah sosok kaligrafer yang hidup pada masa Dinasti Abbasiyah, dan pernah menjadi seorang menteri pada tiga Khalifah sekaligus, dimulai dari Khalifah Muqtadir Billah (Tahun 316 H ), Khalifah Al-Qahir dan diakhiri Khalifah Al-Radhi.
Adapun nama Ibnu Muqlah ini memiliki makna "Anaknya Muqlah” Sedangkan Muqlah memiliki arti "Kesayangan".
Panggilan Muqlah sering dilontarkan Ibunya kepada anaknya, karena ayahnya pada waktu kecil sering memanggilnya dengan panggilan "ya muqlata abiiha (Hei anak Kesayangan Bapaknya).
Muqlah sendiri yang memiliki makna "Biji Mata" sering di gunakan untuk ungkapan sayang, namun menggunakan nama ibunya sebagai nama Nasab bukanlah suatu kebiasaan orang Arab, sedangkan yang terjadi pada ibnu muqlah sesuatu yang langka terjadi.
Ibnu Muqlah awal mula masuk ke dalam pemerintahan atas dasar ajakan dari Khalifah Al-Muqtadir Billah, sebagai seorang untuk mengurusi perpajakan.
Setelah khalifah Al-Muqtadir wafat, selang dua tahun Ibnu Muqlah mendapatkan fitnah, yang menjadikan beliau harus diasingkan di sebuah penjara di persia.
Fitnah tersebut datang lagi setelah diangkatnya kembali menjadi menteri oleh Khalifah selanjutnya, dan beliau pun harus diasingkan kembali.
Sampai kemudian pada masa Khalifah Al-radhi beliau mendapatkan fitnah kembali, setelah diangkatnya kembali menjadi wazir (menteri), Namun kali ini dengan tambahan hukuman potong tangan.
Bahkan menurut beberapa artikel yang saya pernah baca, ibnu muqlah karena sebab fitnah tersebut sampai tidak memiliki kedua tangan serta lidahnya, sampai akhirnya beliau wafat pada hari Ahad 10 Syawwal 328 H atau tahun 940 M.
Namun dalam keadaan tersebut beliau masih tetap menorehkan kegemaranya walaupun hanya dengan ujung tangan kanan nya yang sudah tidak ada. Kita doakan saja semoga beliau Khusnul Khotimah saudara, amin.
Profil Ibnu Muqlah
Ibnu Muqlah yang merupakan sesepuhnya para kaligrafer memiliki nama lengkap Muhammad bin Ali bin Al Husain Ibnu Muqlah. Beliau lahir pada akhir bulan Syawal tahun 272 H, yang bertepatan dengan hari kamis setelah waktu sholat Ashar.Sebenarnya Ibnu Muqlah adalah sosok kaligrafer yang hidup pada masa Dinasti Abbasiyah, dan pernah menjadi seorang menteri pada tiga Khalifah sekaligus, dimulai dari Khalifah Muqtadir Billah (Tahun 316 H ), Khalifah Al-Qahir dan diakhiri Khalifah Al-Radhi.
Adapun nama Ibnu Muqlah ini memiliki makna "Anaknya Muqlah” Sedangkan Muqlah memiliki arti "Kesayangan".
Panggilan Muqlah sering dilontarkan Ibunya kepada anaknya, karena ayahnya pada waktu kecil sering memanggilnya dengan panggilan "ya muqlata abiiha (Hei anak Kesayangan Bapaknya).
Muqlah sendiri yang memiliki makna "Biji Mata" sering di gunakan untuk ungkapan sayang, namun menggunakan nama ibunya sebagai nama Nasab bukanlah suatu kebiasaan orang Arab, sedangkan yang terjadi pada ibnu muqlah sesuatu yang langka terjadi.
Ibnu Muqlah awal mula masuk ke dalam pemerintahan atas dasar ajakan dari Khalifah Al-Muqtadir Billah, sebagai seorang untuk mengurusi perpajakan.
Setelah khalifah Al-Muqtadir wafat, selang dua tahun Ibnu Muqlah mendapatkan fitnah, yang menjadikan beliau harus diasingkan di sebuah penjara di persia.
Fitnah tersebut datang lagi setelah diangkatnya kembali menjadi menteri oleh Khalifah selanjutnya, dan beliau pun harus diasingkan kembali.
Sampai kemudian pada masa Khalifah Al-radhi beliau mendapatkan fitnah kembali, setelah diangkatnya kembali menjadi wazir (menteri), Namun kali ini dengan tambahan hukuman potong tangan.
Bahkan menurut beberapa artikel yang saya pernah baca, ibnu muqlah karena sebab fitnah tersebut sampai tidak memiliki kedua tangan serta lidahnya, sampai akhirnya beliau wafat pada hari Ahad 10 Syawwal 328 H atau tahun 940 M.
Namun dalam keadaan tersebut beliau masih tetap menorehkan kegemaranya walaupun hanya dengan ujung tangan kanan nya yang sudah tidak ada. Kita doakan saja semoga beliau Khusnul Khotimah saudara, amin.
Baca Juga : Tempat Belajar Kaligrafi Terbesar di Indonesia
Berawal dari itu ayahnya Ibnu Muqlah Ali bin Husain yang juga merupakan seorang kaligrafer yang memiliki banyak sekali karya yang sangat indah.
Serta kakek dan saudara Ibnu Muqlah yang bernama Hasan juga sama sama menekuni bidang kaligrafi, walaupun karya beliau juga bagus bagus, namun tetap yang paling menonjol adalah karya dari Ibnu Muqlah.
Ibnu Muqlah adalah yang telah mengubah Khat jenis Hijazi yang terkesan kaku, menjadi bentuk yang lebih lentur seperti apa yang kita kenal dengan sebutan Kahat Naskhi dan Tsuluts.
Saat Masih berumur 16 tahun Ibnu Muqlah pernah mengajar kaligrafi di madrasah Ibnu Furrot, yang merupakan suatu sekolah kaligrafi yang terkemuka pada waktu itu.
Berkat kemahirannya tersebut, akhirnya beliau diangkat menjadi wazir dan sampai akhirnya beliau diasingkan.
Pada waktu pengasingan tersebut beliau lebih banyak menggunakan waktunya untuk memperdalam keilmuan di dalam penjara.
Beliau adalah orang pertama yang mengajarkan kaidah ukuran huruf huruf menggunakan titik titik.
Ada salah satu karya beliau yang kita masih bisa rasakan atau yang sampai kepada kita, yaitu "Risalah Wazir Ibnu Muqlah Fi Ilmil Khatti Wal Qalam", yang mengulas seputar kaligrafi, dimulai dari cara memotong pena, memilih tinta, serta kaidah yang lainya.
Bersama dengan saudaranya Abdulah bin Muqlah yang wafat 10 tahun setelah kepergian beliau, Ibnu Muqlah pernah belajar kepada Al-ahwal Al-Muharrar, salah satu tokoh kaligrafi pada waktu itu.
Baca Juga : Definisi Kaligrafi Terlengkap
Jasa Ibnu Muqlah dalam Dunia Kaligrafi
Terdapat berbagai jasa belau dalam dunia kaligrafi, sampi - sampai Ibnu Muqlah mendapatkan julukan “Imam Al-Khattatin”Berawal dari itu ayahnya Ibnu Muqlah Ali bin Husain yang juga merupakan seorang kaligrafer yang memiliki banyak sekali karya yang sangat indah.
Serta kakek dan saudara Ibnu Muqlah yang bernama Hasan juga sama sama menekuni bidang kaligrafi, walaupun karya beliau juga bagus bagus, namun tetap yang paling menonjol adalah karya dari Ibnu Muqlah.
Ibnu Muqlah adalah yang telah mengubah Khat jenis Hijazi yang terkesan kaku, menjadi bentuk yang lebih lentur seperti apa yang kita kenal dengan sebutan Kahat Naskhi dan Tsuluts.
Saat Masih berumur 16 tahun Ibnu Muqlah pernah mengajar kaligrafi di madrasah Ibnu Furrot, yang merupakan suatu sekolah kaligrafi yang terkemuka pada waktu itu.
Berkat kemahirannya tersebut, akhirnya beliau diangkat menjadi wazir dan sampai akhirnya beliau diasingkan.
Pada waktu pengasingan tersebut beliau lebih banyak menggunakan waktunya untuk memperdalam keilmuan di dalam penjara.
Beliau adalah orang pertama yang mengajarkan kaidah ukuran huruf huruf menggunakan titik titik.
Ada salah satu karya beliau yang kita masih bisa rasakan atau yang sampai kepada kita, yaitu "Risalah Wazir Ibnu Muqlah Fi Ilmil Khatti Wal Qalam", yang mengulas seputar kaligrafi, dimulai dari cara memotong pena, memilih tinta, serta kaidah yang lainya.
Bersama dengan saudaranya Abdulah bin Muqlah yang wafat 10 tahun setelah kepergian beliau, Ibnu Muqlah pernah belajar kepada Al-ahwal Al-Muharrar, salah satu tokoh kaligrafi pada waktu itu.
Baca Juga : Definisi Kaligrafi Terlengkap
Pondasi Tulisan kaligrafi Menurut Ibnu Muqlah
Ibnu Muqlah sendiri mengajarkan bahwasanya pondasi tulisan yang benar serta indah bentuknya setidaknya ada lima hal yang lebih populer, dengan husnul-tasykil.- Taufiyah : Yaitu setiap huruf harus memenuhi setiap haknya, dengan bentuk tertentu, seperti bentuk melengkung, miring, lurus dan lain sebagainya.
- Itmam : Yaitu memberi hak kepada setiap huruf dengan ukuran yang telah di tentukan, seperti panjang, pendek, tebal, tipis.
- Ikmal : Yaitu Menyempurnakan bentuk pada huruf ( Taufiyah ) dengan kadar yang benar dan rasio yang tepat.
- Isyba' : Yaitu Memberikan setiap huruf bagian tebal dan tipisnya bagaimana mestinya. Yang tebal seharusnya tebal begitupun sebaliknya.
- Irsal : Yaitu menulis dengan tangan yang lancar dengan tidak terputus putus di beberapa bagian yang di sebabkan gemetar ataupun disengaja berhenti.
Semoga beliau diberikan kemudahan dalam segala urusan kuburnya serta di tempatkan di sisi-Nya, di ampuni segala dosa dosanya serta di terima seluruh amal baiknya, Amin.
Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaiakan pada kesempatan kali ini, tentang sesepuh kaligrafi yang populer, semoga bisa menjadikan tambahan wawasan bagi saudara dan bermanfaat bagi saya maupun saudara yang budiman, terima kasih.
Baca Juga : Sejarah Kaligrafi Islam Di Dunia
Share This :
0 komentar