Daerah yang Menjadi Kampung Kaligrafi Di Indonesia
Kampung Kaligrafi - Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk beragama islam terbesar di dunia, sudah sepatutnya memiliki sebuah kampung kaligrafi islam.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai dua daerah yang membranding diri sebagai kampung kaligrafi.
Bahkan beberapa media besar seperti Kompas dan lain sebagainya juga sudah pernah meliput kampung tersebut.
Kampung Kaligrafi di Indonesia
1. Desa PenanggunganKampung Kaligrafi yang pertama berada di daerah Kabupaten Bondowoso - Jawa Timur, tepatnya di Desa Penanggungan Kecamatan Maesan.
Kampung Kaligrafi ini mulanya berawal dari inisiatif Ahmad Zubairi setelah memutuskan untuk pulang dari Yogyakarta pada bulan Juli tahun 2018, karena sudah begitu lama tinggal di sana.
Ketika melihat orang orang disekitarnya banyak menguasai dan menekuni dalam bidang kerajinan kayu, Ahmad Zubairi berinisiatif untuk mendirikan Kampung Kaligrafi.
Kemudian Ahmad mengumpulkan warga sekitar yang menekuni bidang kerajinan kayu tersebut, dan menyampaikan keinginannya tersebut.
Setelah selesai mempresentasikan keinginan untuk membuat Kampung Kaligrafi, semua warga menanggapinya dengan positif , dan semuanya sepakat untuk mendirikan kampung Kaligrafi.
Bahkan Kampung Kaligrafi ini menjadi salah satu destinasi wisata baru yang ada di Kabupaten Bondowoso.
Karena di kampung ini saudara bisa menyaksikan langsung bagaimana proses pembuatan kaligrafi, dari awal sampai tahap finishing.
Saudara selain ingin hanya sekedar berkunjung juga bisa sekaligus belajar, praktek membuat kaligrafi sesuai desain yang saudara minati dengan dibimbing oleh mentor mentor yang sudah menguasai.
Itulah mengapa Kampung Kaligrafi tersebut lebih dikenal sebagai wisata edukatif, karena mengajarkan langsung kepada para pengunjung mulai dari mendesain sampai tahap pembuatan.
Sehingga wisatawan yang hadir bisa mengetahui secara langsung merasakan bagaimana tingkat kesulitan cara membuat kaligrafi di Kampung Kaligrafi tersebut.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat kaligrafi terbilang sangat ramah lingkungan, karena menggunakan bahan bekas yang tidak digunakan lagi.
Mulai dari pelepah pisang yang sudah kering, bekas kulit kacang tanah, serta kayu kayu yang sudah tidak digunakan lagi karena termakan rayap.
Hasil karya kaligrafi warga setempat biasanya dijual dengan harga yang bervariatif, melihat tingkat kesulitan membuatnya, mulai dari harga 100 ribu sampai yang paling mahal yaitu 6 juta Rupiah.
Alhamdulilah dari hasil penjualan kaligrafi tersebut tingkat pendapatan masyarakat setempat menjadi semakin meningkat.
Baca Juga : Sesepuh Kaligrafi Dunia Ibnu Muqlah
2. Desa Undaan Lor
Kampung Kaligrafi yang berikut nya berada di daerah Jawa Tengah, tepatnya di Desa Undaan Lor Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.
Daerah yang kedua ini tidak hanya membranding kampungnya sebagai Kampung Kaligrafi tapi juga Kampung Internet.
Alasan kenapa daerah tersebut menjadi kampung kaligrafi pastinya karena di daerah tersebut banyak warga desa serta santri yang memproduksi kaligrafi.
Seorang maestro kaligrafi Muhammad Assiry yang juga merupakan pendiri Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi Al-Quran ( PSKQ ), Mampu memberdayakan perekonomian masyarakat sekitar dari penjualan kaligrafi.
Jadi wajar kalau daerah tersebut menyandang gelar kampung kaligrafi, karena hampir pendapatan perekonomian masyarakat sangat bergantung pada penjualan kaligrafi.
Sedangkan sebutan kampung internet itu sendiri menjadi gelarnya, karena penjualan kaligrafinya sudah berbasis online melalui website yang dikelola oleh masyarakat setempat juga.
Sesuai dengan sumber yang saya baca dari Radar Kudus pesanan kaligrafi sudah menembus luar kota berkat adanya website tersebut.
Khususnya kerajinan kaligrafi ukir yang dikelola oleh bapak Heru Suprayitno, yang mana kerajinan ukir tersebut sudah tidak begitu diminati oleh masyarakat setempat mulanya.
Pada mulanya masyarakat setempat memang banyak yang memproduksi kaligrafi ukir, namun semakin lama semakin berkurang karena hanya bapak Heru yang bertahan.
Berkat kesabaran dan ketekunan beliau, sekarang dia banjir orderan dari berbagai kota di indonesia, sehingga menjadikan warga sekitar kembali lagi aktif mengukir kaligrafi.
Hal tersebut juga mendapatkan perhatian serta dukungan dari karang taruna serta pemerintah desa setempat.
Dan berkat adanya kampung Kaligrafi tersebut banyak sekali bermunculan kaligrafer kaligrafer handal yang berasal dari berbagai daerah, sehingga mereka bisa mengembangkan keahliannya di daerah masing masing.
Serta juga bisa menjadi tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan ada juga yang menjadi penghasilan utama dari penjualan kaligrafi di daerah masing masing.
Dari kedua daerah di atas kita belajar bahwasanya yang namanya kesukaan atau hobi bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan.
Jadi mungkin bagi saudara yang masih belum percaya kalau keahlian kaligrafi bisa dijadikan sumber penghasilan, saudara bisa langsung mempraktekannya, intinya yang terpenting sabar dan tekun.
Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga yang sedikit ini bisa dijadikan referensi saudara untuk lebih giat lagi mempelajari kesenian kaligrafi selalu berusaha keras mencapai cita cita yang diharapkan.
Baca Juga : Kaya Raya Dari Jualan Kaligrafi
0 Response to "Daerah yang Menjadi Kampung Kaligrafi Di Indonesia"
Post a Comment