Allahu Akbar Kabiro - Membaca Allahu Akbar Kabiro (Doa Iftitah) dalam ibadah shalat merupakan salah satu sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw.
Adapun doa iftitah dibaca sebelum membaca surat Al Fatihah atau setelah takbiratul ihram (mengangkat tangan).
Berdasar pada Kitab karangan Imam an-Nawawi yaitu Kitab Al-Adzkar dijelaskan, bagi setiap muslim yang mendirikan shalat setelah takbiratul Ihram hendaknya membaca :
اللهُ أَكْبَر كَبِيرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهُ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً
“Allahu akbar kabiro, walhamdulillahi katsiro, wasubhanallohi bukrotaw waashila”
Artinya:
“Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang”
Maka sudah seharusnya seorang muslim mengetahui dan menghafalkan bacaan doa iftitah yang diawali Allahu Akbar Kabiro yang sudah saya tulis di bawah ini.
اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Versi Latin: Allaahu akbar Kabiroo Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa Ashiilaa,
Maka sudah seharusnya seorang muslim mengetahui dan menghafalkan bacaan doa iftitah yang diawali Allahu Akbar Kabiro yang sudah saya tulis di bawah ini.
Bacaan Allahu Akbar Kabiro Versi Lengkap Beserta Latin dan Artinya
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًااِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Versi Latin: Allaahu akbar Kabiroo Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa Ashiilaa,
Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fathoros Samaawaati Wal Ardho Haniifan Musliman Wa Maa Anaa Minal Musyrikiin.
Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina
Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.
Artinya: “Allah maha besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak.
Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya.
Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri)”
Kemudian Imam besar an-Nawawi dalam kitabnya juga mengatakan terdapat banyak hadits yang menjelaskan bacaan yang diajarkan Rasulullah SAW. seperti hadits dari Aisyah R.A.
Setelah selesai membaca doa iftitah, maka Rasulullah SAW membaca :
اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ
Artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah, dan aku memuji-Mu, dengan kesucian namaMu, Maha Agung kebesaran-Mu, tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Engkau." (HR Abu Dawud & Ibnu Majah, dianggap shahih oleh Ibnu Khuzaimah)
Syarat Membaca Doa Iftitah
Ada 4 syarat yang harus diperhatikan dalam membaca doa Iftitah Allahu Akbar Kabiro dalam sholat yaitu :Bukan Sholat Jenazah
Membaca doa Iftitah memang sangat dianjurkan dalam sholat, namun kecuali sholat jenazah.
Baik sholat jenazah secara langsung atau sholat jenazah secara gaib, keduanya tidak disunnahkan untuk membaca doa Iftitah.
Waktu Sholat Masih Mencukupi
Ketika masih memiliki banyak waktu untuk mendirikan sholat, maka lebih baik kita membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram.
Namun apabila waktu shalat akan segera habis, maka tidak usah membaca doa iftitah melainkan utamakan rukun sholatnya saja.
Tidak Ketinggalan Membaca Sebagian Surat Al-Fatihah
Ketika kita sedang menjadi makmum masih memiliki waktu panjang untuk membaca doa iftitah dan surat Al-Fatihah sebelum imam rukuk maka bacalah.
Namun apabila dengan membaca doa iftitah kita kehilangan sebagian surat Al-Fatihah, karena imam sudah rukuk, dan kita masih belum selesai membaca Al - Fatihah.maka tinggalkanlah.
Tidak Menemukan Imam Dalam Posisi Lain
Sebagai makmum saat ketinggalan sholat dan menemukan imama dalam posisi selain berdiri, maka kita diharuskan untuk mengikuti posisi imam.
Dalam posisi tersebut (selain berdiri) kita tidak dianjurkan membaca doa Iftitah, karena tidak menjadi sunnah lagi, melainkan yang lebih utama adalah mengikuti gerakan imam.
Demikian 4 syarat dalam membaca doa iftitah yang disunahkan dalam shalat. Perlu diperhatikan pahala sunnah membaca doa iftitah akan batal apabila didahului dengan kalimat lain.
Hal tersebut dijelaskan oleh Imam nawawi bahwasanya membaca hal lain setelah takbiratul ihram maka dapat menghilangkan kesunnahan doa iftitah.
Mungkin cukup tulisan kali ini, tentang doa iftitah, semoga bisa bermanfaat.
Baca Juga : Kumpulan Kaligrafi Allahu Akbar
Share This :
0 komentar