Galerikaligrafi.com – Kaligrafi Islam adalah seni yang dihargai secara global, menggabungkan keindahan visual dan nilai spiritual. Salah satu tokoh penting dalam sejarah kaligrafi adalah Badawi Al Dirani, kaligrafer legendaris asal Suriah. Artikel ini membahas perjalanan hidup, karya, dan warisan Badawi Al Dirani dalam dunia kaligrafi Islam.
Biografi Badawi Al Dirani
M. Badawi Al Dirani lahir di Damaskus, Suriah pada tahun 1894 (1312 H). Nama “al-Dirani” berasal dari desa Daria, tempat keluarganya berasal. Sejak usia 12 tahun, ia sudah tertarik pada kaligrafi dan mulai belajar dari kaligrafer terkenal, membentuk dasar keahlian yang membuatnya dihormati di dunia kaligrafi Islam.
Pendidikan dan Pengaruh Kaligrafi
Badawi belajar pertama kali dari Musthafa Siba’i, murid Shahib Qalam. Dari Siba’i, ia menguasai gaya ta’liq (farisi) yang kelak menjadi ciri khasnya.
Kemudian, ia belajar dari Yusuf Agah (Rasa), kaligrafer yang diutus Sultan Abdul Hamid II. Dari Rasa, Badawi menguasai gaya diwani, tsuluts, naskh, dan riqa’, memperkaya repertoar kaligrafinya.
Karier dan Kontribusi dalam Kaligrafi
Setelah belajar dari beberapa kaligrafer terkenal, Badawi bekerja selama 17 tahun di kantor Mamdoh Syarif, mempelajari gaya Kufi dan Diwani Jali. Kemudian, ia membuka kantor kaligrafi sendiri di Damaskus, dekat Masjid Ummayyah.
Dalam kaligrafi ta’liq, gaya Badawi mirip dengan gaya Sahib Qalam, sehingga banyak ditiru. Ia juga ahli dalam tsuluts dan Jali, karya-karyanya menghiasi masjid dan bangunan penting.
Mengajar dan Mewariskan Ilmu Kaligrafi
Badawi Al Dirani juga dikenal sebagai guru kaligrafi. Ia mengajar di sekolah Damaskus dan melahirkan banyak kaligrafer berbakat, seperti Usman Toha dan Ahmad Mufti.
Ia juga melakukan perjalanan belajar ke Istanbul, Alexandria, dan Kairo untuk bertemu kaligrafer terkenal lain, memperluas pengetahuan dan pengaruhnya.
Karya dan Proyek Besar
Badawi menguasai ta’liq, tsuluts, dan Jali. Ia sempat memulai proyek menulis mushaf Al-Qur’an, berhasil menulis 30 halaman dari Surah Al-Baqarah, meski proyek tersebut tidak rampung.
Karya-karyanya dikenal karena keindahan visual dan kesempurnaan teknis, menjadi rujukan bagi generasi kaligrafer berikutnya.
Pengaruh dan Warisan
Badawi Al Dirani adalah salah satu kaligrafer terbesar abad ke-20. Gayanya memadukan tradisi klasik dan inovasi baru, menginspirasi kaligrafer di Timur Tengah dan dunia internasional.
Karya-karyanya, terutama ta’liq dan tsuluts, menjadi standar pembelajaran kaligrafi Islam. Warisannya hidup melalui murid-muridnya dan karya-karya yang tersebar di masjid serta institusi budaya.
Kesimpulan
Badawi Al Dirani adalah tokoh legendaris dalam kaligrafi Islam. Dengan keahlian dalam berbagai gaya tulisan dan peranannya sebagai guru, ia meninggalkan warisan seni yang memadukan keindahan visual dan nilai spiritual, tetap menginspirasi kaligrafer hingga kini.

