Galeri Kaligrafi – Kaligrafi merupakan salah satu seni tertua dalam dunia Islam yang memiliki berbagai variasi dan gaya. Salah satunya adalah Riq’ah, yang sering disebut juga sebagai Riq’ah.

Tulisan ini menjadi populer karena bentuknya yang sederhana, mudah ditulis, dan cepat digunakan. Seiring waktu, Riq’ah telah memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Muslim, baik dalam penulisan naskah resmi, surat kabar, maupun karya seni.

Apa Itu Kaligrafi Riq’ah?

Kaligrafi Ruq’ah, yang lebih dikenal sebagai Riq’ah, merupakan salah satu jenis khat dalam seni kaligrafi Islam. Selain itu, kata “Ruq’ah” dalam bahasa Arab berarti “potongan,” yang merujuk pada kebiasaannya dituliskan di atas potongan kulit (riq’atun minal jildi). Dengan demikian, nama ini secara langsung menggambarkan asal-usul dan cara penggunaan tulisan tersebut.

Selain itu, tulisan Riq’ah digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari karena kemudahan dan kecepatan dalam penulisannya. Oleh karena itu, gaya ini menjadi pilihan populer bagi banyak orang, baik untuk menulis dokumen resmi maupun catatan pribadi. Lebih jauh, kesederhanaan dan kepraktisan Riq’ah menjadikannya salah satu gaya kaligrafi yang tetap relevan hingga era modern.

Sejarah dan Asal Usul Khat Riq’ah

Seperti halnya jenis kaligrafi lainnya, Riq’ah berakar dari Khat Kufi. Riq’ah mengadopsi bentuk kaku dari Kufi sekaligus mengambil unsur melingkar dari Khat Naskhi. Seni kaligrafi ini merupakan penemuan asli dari Kesultanan Utsmani.

Dalam berbagai literatur, disebutkan bahwa pencipta dan penyusun kaidah Khat Riq’ah adalah kaligrafer Abu Bakar Mumtaz bin Musthofa Afandi (Mumtaz Bik Al-Mustasyar) pada masa pemerintahan Sultan Abdul Majid Khan pada tahun 1280 H atau 1863 M. Salah satu seniman yang terkenal dengan karya Riq’ah yang sangat indah adalah Muhammad Izzat.

Ciri Khas Khat Riq’ah

Kaligrafi Riq’ah memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari jenis khat lainnya:

  1. Huruf-huruf pendek: Tulisan ini lebih ringkas dan cepat dituliskan, menjadikannya mudah dipelajari dalam waktu singkat.
  2. Minim penggunaan harakat: Harakat hanya digunakan dalam kondisi darurat atau ketika diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman dalam pembacaan.
  3. Garis lurus dan kemiringan: Tulisan Riq’ah berfokus pada satu garis lurus dengan arah miring ke kiri dari atas ke bawah.
  4. Sederhana dan praktis: Karena sifatnya yang cepat ditulis, Riq’ah menjadi pilihan utama dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam penulisan iklan, judul buku, spanduk, dan surat kabar.

Dua Jenis Khat Riq’ah

Secara umum, Riq’ah terbagi menjadi dua jenis utama:

  1. Riq’ah Fanny – Kaligrafi Riq’ah yang ditulis sebagai karya seni. Tulisan ini harus dibuat dengan pena khusus yang sudah dipotong miring dan mengikuti kaidah-kaidah yang telah ditetapkan.
  2. Riq’ah Darij – Tulisan Riq’ah yang digunakan oleh masyarakat umum tanpa memerlukan pena khusus dan tidak mengikuti aturan ketat.

Perkembangan Khat Riq’ah di Era Modern

Di era modern, Khat Riq’ah terus berkembang dan digunakan secara luas dalam berbagai aspek komunikasi visual. Jenis tulisan ini menjadi font standar dalam industri percetakan, termasuk surat kabar, iklan, dan media digital.

Untuk mempelajari Khat Riq’ah lebih dalam, buku yang direkomendasikan adalah Mudzakkirah Fi Khat Ar Riq’ah karya Mukhtar Alam Mufidurrahman.

Dengan keunikan dan kepraktisannya, Khat Riq’ah tetap menjadi salah satu gaya tulisan yang paling banyak digunakan dalam dunia kaligrafi Islam.

Bagi para pecinta seni kaligrafi, mempelajari Riq’ah merupakan langkah awal yang menarik untuk memahami keindahan tulisan Arab.

Sumber:

  • Mukhtar Alam Mufidurrahman, Mudzakkirah Fi Khat Ar Riq’ah
  • Berbagai literatur tentang sejarah kaligrafi Islam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *